Sedikit bahasan kami tentang Parade Film Malang bersama humas kami Loudy dan koordinator Mas Astu Prasidya di UBTV beberapa waktu lalu. Berikut tayangannya (https://www.youtube.com/watch?v=aNULhblvojg&t=1307s)
Bani Nasution merupakan sineas Solo yang tergabung dalam komunitas film Liar Liar dan telah menelurkan banyak karya yang critically acclaimed dan berpengaruh di peta perfilman pendek nasional. Sepanjang Jalan Satu Arah menjadi karyanya yang cult, dengan menyentil isu agama dan politik di pilkada Solo beberapa tahun lalu.
Rahung Nasution adalah seorang budayawan dab sutradara Pulau Buru Tanah Air Beta, tentang pulau pengasingan tapol orde baru yang dianggap pernah terlibat peristiwa '65, Kemudian ia bertemu Yogi Fuad, seorang sutradara juga dari Liar Liar Films, dari footage footage yang dicut dari film Rahung dibuat satu film pendek baru yang menceritakan sastrawan Hesri Setiawan, salah satu sastrawan yang diasingkan di Pulau Buru. Dua Film yang akan discreening besok di @legipait_duayaitu Sepanjangang Jalan Satu Arah dan Angin Pantai Sanleko yang masuk nominasi dokumenter di Festival Film Indonesia 2018 dan Sea Short Film Fest 2017.
@infolelakon dan @paradefilmmlgakan menggelar screening ini pada hari Minggu jam 19:00 di @legipait_dua
dengan donasi 15k
setelah screening jangan pulang dulu, mari kita nikmati sajian nikmat bersahabat dari Legipait Dua sambil berdiskusi
Rahung Nasution adalah seorang budayawan dab sutradara Pulau Buru Tanah Air Beta, tentang pulau pengasingan tapol orde baru yang dianggap pernah terlibat peristiwa '65, Kemudian ia bertemu Yogi Fuad, seorang sutradara juga dari Liar Liar Films, dari footage footage yang dicut dari film Rahung dibuat satu film pendek baru yang menceritakan sastrawan Hesri Setiawan, salah satu sastrawan yang diasingkan di Pulau Buru. Dua Film yang akan discreening besok di @legipait_duayaitu Sepanjangang Jalan Satu Arah dan Angin Pantai Sanleko yang masuk nominasi dokumenter di Festival Film Indonesia 2018 dan Sea Short Film Fest 2017.
@infolelakon dan @paradefilmmlgakan menggelar screening ini pada hari Minggu jam 19:00 di @legipait_dua
dengan donasi 15k
setelah screening jangan pulang dulu, mari kita nikmati sajian nikmat bersahabat dari Legipait Dua sambil berdiskusi
Minggu 31 maret 2019
di rumah MCF
jln. Bantaran 1
Hari terakhir Parade Film Malang 4 memanjakan penggemar film kelas B dan komedi aneh. Kolong Sinema merupakan household name yang mulai muncul sejak PopCon beberapa tahun lalu. Sejak kesuksesan cult Pocong Hiu, sinema yang serius tapi santai ini menelurkan beberapa karya yang cult seperti Pendakian Birahi, Rangsangan Ghaib, Goyang Kubur Mandi Darah, Kuntilanak Pecah Ketuban, dan Azabku Azabmu. Semua demi estetika low budget dan tribute to 90s/80s B-Movie
Selain noise, parade film malang 4 juga mengetengahkan sesi respon para art performer merespon film - film yang ditayangkan. Beberapa film tentang Aceh di masa DOM, lalu tentang petani Kendeng dan film arthouse dari vidsee direspon dengan gerak dan konteks yang mereka interpretasikan sendiri.
Rollab present, Terror dalam Film
Rabu, 13 Maret 2019
.
open gate : 20.00
start from : 20.15 sampai nyerah .
.
Ada beberapa film yang diputar
Rabu, 13 Maret 2019
.
open gate : 20.00
start from : 20.15 sampai nyerah .
.
Ada beberapa film yang diputar
Tiga 13elas
Maya
Si Mbah
Diskusi juga ada, Mirror, Mikir Horror:
bersama sutradara film Tiga 13elas Iqbal Syah
Padepokan Film present:
MAFIA (Malang Film Appreciation)
Minggu, 10 Maret 2019
19.00 sampe kelar
di News Cafe Radar Malang
Jl. Kawi 11 B
Ada 6 film yang diputar
Derajat
Sari
Si Mbah
SOS
Sowan
Isyarat
Ini adalah kali kedua komunitas Malang Sub Noise ikut memeriahkan gelaran Parade Film Malang ke 4 ini. Sebelumnya Visual Harmony Disaster digelar di Houtenhand, namun dengan film - film campuran Indonesia dan Asing. Kali ini dengan full film Indonesia, dari vidsee maupun film layar lebar, para noise artist ini mulai beraksi.
Para penampil seperti Uhyeah!, Bergegas Mati, Yomi dan Womboom menampil harsh noise dengan suara efek yang menusuk. Kemudian Yomi yang bermain dengan laptopnya juga mengeluarkan suara - suara tersebut secara digital. Untuk Begal Noise, dia menawarkan komedi dalam aksinya dengan membungkus dirinya dengan lakban dan merespon film Dilan dan segala cringeworthy nya. Setiap gombalan Dilan selalu menjadi bahan yang pas untuk dicela dan ditertawakan bersama. Dengan set noisenya yang memanfaatkan telefon 90an dan mic, ia meluncurkan sumpah serapah bernada jenaka terhadap Dilan, ikon ganteng pseudo 90an tersebut. Diikuti tawa dari penonton, Begal Noise menjadi highlight event malam itu