Piknik Sinema, Menikmati dan Mengapresiasi Karya Film Roufy Nasution
 |
| Piknik Sinema | Foto: Alfan Rahadi |
Roufy Nasution adalah Sineas asli Kota Medan lulusan 2016 Telkom University Fakultas Seni Rupa Dan Desain yang pertama merantau ke Bandung tahun 2012 dengan niat menjadi desainer Jersey Bola, namun akhirnya banting setir menjadi sineas sampai sekarang. Total Roufy telah membuat 10 film dan beberapa di antaranya seperti Luna dan Jeni Lova telah malang melintang di festival – festival film pendek nasional seperti Jogja Netpac dan West Java Film Festival. Total malam itu Piknik Sinema memutar 4 film dari Roufy Nasution yaitu Jeni Lova, Sweetness Satan, Hotel’s Water dan Holy Moon.
Pada awalnya Ngalup.co tampak sepi sampai pukul 19.30 sehingga pemutaran yang awalnya 19.00 diundur sampai penonton minimal memenuhi separuh kuota 50 kursi yang ada. Tak disangka – sangka, sampai film kedua diputar, penonton susulan kemudian berdatangan sampai akhirnya membludak dan ada yang terpaksa berdiri di area sebelah kiri area tempat duduk penonton.
Film pertama adalah Hotel’s Room yang bercerita tentang seorang cleaning service hotel yang menemukan seorang wanita tidak sadarkan diri di kamar hotel atau bahkan terduga mati. Kedua adalah Jeni Lova yaitu tentang dua orang insan yaitu seorang penulis cerpen bernama Jeni Lova dan calon suaminya yaitu Jaki. Jeni lari dari sesi prewed mereka untuk mencari inspirasi untuk ending cerpen yang tengah dibuatnya. Jeni menyuruh Jaki mencarinya ke Pantai Santolo jika Jaki ingin menikahinya. Ketiga Sweetness Satan yaitu seorang pria yang baru saja mengalami nasib tragis yaitu kehilangan calon istrinya 4 hari sebelum menikah lalu kemudian mencari pelarian ke sebuah air terjun di sebuah hutan dan bertemu seorang wanita misterius bernama Piyano. Terakhir adalah Holy Moon, bercerita tentang seorang pekerja yang baru saja resign dari pekerjaannya di Bandung di saat bulan Puasa. Ramon sangat percaya akan keajaiban, bahkan saat uang untuk mudik habis pun dia tak ambil pusing dan berjalan – jalan keluar kostnya dan disitulah ia bertemu Aluna, pemain biola jalanan yang ia temui sepulang dari kantor. Aluna kemudian memberitahunya tentang seorang misterius yang berkacamata hitam yang katanya memberinya keajaiban.
 |
| Penonton membludak | Foto: Alfan Rahadi |
Di akhir pemutaran dijadwalkan akan ada pembicara hadir namun ternyata karena berhalangan, maka panitia pun menggunakan cara brilian yaitu dengan video call. Ternyata masih juga terkendala dengan koneksi internet yang tidak lancar, akhirnya diskusi pun batal.
Dari 80 penonton yang hadir, mereka semua tertib, walaupun ada yang tidak dapat tempat duduk, mereka rela berdiri sambil menikmati film – film tersebut sampai habis. Pemilihan lokasi yaitu Ngalup.co pun juga cocok karena tempatnya yang jauh dari keramaian sehingga pengalaman audionya tidak terganggu suara dari luar.
1 komentar
Film pertama adalah Hotel’s Room yang bercerita tentang seorang cleaning service hotel yang menemukan seorang wanita tidak sadarkan diri di kamar hotel atau bahkan terduga mati.
BalasHapushttp://www.cf88indo.net/