Sosiologi FISIP UB dan Warung Srawung menggelar SocioScope, sebuah acara pemutaran film dari Jurusan Sosiologi FISIP UB, Parade Film Malang #3 dan Warung Srawung. Acara ini dihadiri 42 orang, dan bertema tentang remah-remah pariwisata.
Socio Scope mengetengahkan dua film dokumenter yg merupakan hasil dari kelas sinematografi mahasiswa FISIP Universitas Brawiijaya. Acara ini ini merupakan acara perdana dari Sosiologi UB untuk mahasiswanya agar bisa bertemu dengan penonton di luar kampus. Penonton yg datang banyak mengapresiasi tentang tema yang diangkat kedua film, di mana kedua film tersebut membahas isu penting permasalahan Kota Batu yg semakin ke sini semakin dikeruk oleh pariwisata massal dan artifisial.
Film pertama yg membahas seorang anak SMA yang tuna rungu bekerja pula sebagai "badut" hantu di alun alun kota batu demi tujuan untuk mengumpulkan uang untuk menanggap orkes dangdut. Film kedua yang membahas seorang designer fashion nasional dengan prestasi rancangannya pada Miss World. Prestasinya sebagai designer di lingkungan tetangganya tidak banyak dikenal akan tetapi Ia dikenal sebagai petani, karena ia sendiri lebih memiliki gairah untuk bekerja sebagai petani di Batu.
Diskusi banyak menghadirkan elemen substantif tentang wacana yang ada di luar film itu sendiri karena banyak masukan. Faktor masih kurangnya pengalaman dari film maker untuk memasukan banyaknya elemen sosial pada film, juga menjadikan film lebih terfokus pada persoalan batin si subyek. Penjelasan -penjelasan terkait konteks lingkungan sosial, keluarga, dan bagaimana si subyek dimarjinalkan justru dipahami penonton melalui diskusi dengan pembuat film dan kurang tertuang di film. Menjadikan banyak pembelajaran untuk pembuat film melanjutkan misi menyampaikan studi ilmiah mereka sebagai dasar untuk membuat karya film dokumenter.
0 komentar