Nobar Film Jess | Foto: Akhmad Alfan Rahadi |
Cukup refreshing sebelum dilanjut menonton 3 film pendek dari database Parade Film Malang #3. Film yang diputar berturut – turut adalah Golden Moment, Solastalgia dan Pohon Penghujan, ditambah satu film bonus yaitu Berdikari.
Cuaca cukup mendukung dengan keadaan cerah sehingga perjalanan menuju Legipait 2 di bilangan Sanan yaitu jl. Tumenggung Suryo menjadi lancar. Menu di Legipait 1 dan 2 tidak jauh berbeda hanya spacenya yang lebih luas.
Cuaca cukup mendukung dengan keadaan cerah sehingga perjalanan menuju Legipait 2 di bilangan Sanan yaitu jl. Tumenggung Suryo menjadi lancar. Menu di Legipait 1 dan 2 tidak jauh berbeda hanya spacenya yang lebih luas.
Event kali ini nampaknya bertujuan rekreatif sehingga tidak ada diskusi mendalam untuk masing - masing film. Ada beberapa hal yang mengganjal sih, Film Golden Moment nampak tidak fokus antara menjadi dokumenter atau fiksi, dimana nampak si tokoh disini memosisikan dirinya dalam sebuah plot yaitu seorang eksekutif muda yang kemudian berjalan – jalan melihat sisi – sisi daerah ekonomi lemah di Malang dan bermonolog kemudian diakhiri dengan ia masuk kantor dengan jas mewah.
Solastalgia sebuah film tentang musisi dari band Jalan Pulang bercerita tentang proses kreatif dirinya membuat lagu tentang pembangunan apartemen yang menuai banyak polemik di daerah Kaliurang, Jogjakarta.
Kemudian film pendek fiksi tentang pohon yang selalu berembun sangat banyak hingga turun sebagai hujan dibawah dedaunannya saja dan seorang yang ingin menyendiri dan membaca buku di bawahnya, dinarasikan dengan baik oleh narator Adi Kurdi yang terkenal sebagai Bapak di Keluarga Cemara. Kemudian disambung film Berdikari atau bisa disebut video klip panjang dari Band Tani Maju berjudul Berdikari.
Solastalgia sebuah film tentang musisi dari band Jalan Pulang bercerita tentang proses kreatif dirinya membuat lagu tentang pembangunan apartemen yang menuai banyak polemik di daerah Kaliurang, Jogjakarta.
Kemudian film pendek fiksi tentang pohon yang selalu berembun sangat banyak hingga turun sebagai hujan dibawah dedaunannya saja dan seorang yang ingin menyendiri dan membaca buku di bawahnya, dinarasikan dengan baik oleh narator Adi Kurdi yang terkenal sebagai Bapak di Keluarga Cemara. Kemudian disambung film Berdikari atau bisa disebut video klip panjang dari Band Tani Maju berjudul Berdikari.
0 komentar